NAMA : PUGO SURYA ADHITAMA
NIM : 4423107050
TARI REMO
Jawa Timur terkenal dengan adatnya yang keras dan pemberani. Surabaya, sebagai ibukota Jawa Timur, sudah membuktikan hal ini sejak masa perjuangan dahulu sehingga mendapat predikat Kota Pahlawan. Budaya keras Jawa Timur ternyata juga bisa ditampilkan dengan gerakan indah pada Tari Remo yang menggambarkan keberanian seorang pangeran
Pengertian Tari Remo
Remo berarti rambut, karena dalam tari remo ada gerakan yang mempermainkan rambut yaitu salah satunya disebut : tatasan ure rekmo (mengurai rambut). Remo pun berasal dari kata jawa remong yang artinya : sampur, karena tarian tersebut sangat dominan menggunakan sampur.
Sejarah asal-usul Tari Remo
Tari Remo adalah gambaran kharakter dari masyarakat Jawa Timur dan merupakan tarian penyambut tamu lewat gerak selamat datang khas Jawa Timur. Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki – laki yang berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. Dimana Tarian Remo menceritakan perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan. tarian remo ini di promosikan sekitar tahun 1900, yang kemudian dimanfaatkan oleh nasionalis indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat. Berdasarkan perkembangan sejarah tari remo, dulunya tari remo merupakan seni tari yang digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi dari tari remo pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi tarian penyambutan tamu, khususnya tamu – tamu kenegaraan. Selain itu tari remo juga sering ditampilkan dalam festival kesenian daerah sebagai upaya untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Oleh karena itulah kini tari remo tidak hanya dibawakan oleh penari pria, namun juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis tari remo putri. Dalam pertunjukan tari remo putri, umumnya para penari akan memakai kostum tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang dibawakan oleh penari pria. Di mana para penari wanita akan memakai sanggul, mekak, rampak dilengkapi dengan satu selendang yang disampirkan di bahu penari. Lain dengan kostun penari pria yang menggunakan gaya busana Surabayaan, Sawunggaling, Malangan dan Jombangan. Sedangkan untuk tata geraknya tetap sama baik tari remo putra ataupun putri sama – sama menonjolkan karaktersitik tari remo yang berpusat pada gerakan kaki yang rancak dan dinamis.
Tata Gerak Tari Remo
Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
Kepala : Tegak, pandangan lurus kedepan, Tolehan kanan, Tolehan kiri, Gedhegan (gerak kepala), Gedheg sandal pancing (gerakan kepala menarik dagu kebelakang), Tolehan atas, Tolehan bawah. Badan : Tegak, sesuai dengan arah dan cara berdiri, Ngeloyot, (ist. Surakarta : agak lambung). Gerak Tangan : Pentongan, merentangkan tangan, Ngendewa, Tanjak keris, Kebat sampur, Seblak sampur, Atrap iket, Ngilo (mengaca), Ukel suweng, Ore rekmo, Ongkekan, Ulap-ulap bumi langit. Gerak Kaki : Tanjek, Junnjungan, Geduk, Labas, Jluwet, Ngayam alas.
Alat Musik dalam Tari Remo
Tari Remo diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan irama slendro.Biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan, kadang kadang diteruskan dengan walang kekek,gedong rancak, krucilan atau kreasi baru lainnya. Tari remo dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria baik di tampilkan secara bersama-sama atau bergantian.
Tata Busana Tari Remo
Busana dari penari Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya: Gaya Sawunggaling, Surabayan, Malangan, dan Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang khas dipakai bagi Tari Remo gaya perempuan. Penarinya menggunakan jenis kostum yaitu sawonggaling atau gaya surabaya yang terdiri dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18,celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik, dipinggang ada sebuah sabuk dan keris, dipaha kanan ada selendang menggantung sampai kemata kaki. Penari perempuan memakai simpul(sanggul) di rambutnya.
Busana gaya Surabayan
Terdiri atas ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut, setagen yang diikat di pinggang, serta keris menyelip di belakang. Penari memakai dua selendang, yang mana satu dipakai di pinggang dan yang lain disematkan di bahu, dengan masing-masing tangan penari memegang masing-masing ujung selendang. Selain itu, terdapat pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan kaki.
Busana Gaya Sawunggaling
Pada dasarnya busana yang dipakai sama dengan gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni penggunaan kaus putih berlengan panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.
Busana Gaya Malangan
Busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki serta tidak disemat dengan jarum.
Busana Gaya Jombangan
Busana gaya Jombangan pada dasarnya sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penari tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi.
Busana Remo Putri
Remo Putri mempunyai busana yang berbeda dengan gaya remo yang asli. Penari memakai sanggul, memakai mekak hitam untuk menutup bagian dada, memakai rapak untuk menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang saja yang disemat di bahu bahu.
http://studiotari.blogspot.com/2009/01/tari-remo.html
http://novisetiaforever.wordpress.com/2011/04/25/tari-remo-dari-jombang-o-lol/
http://duniajawa.wordpress.com/2009/10/03/tafsir-struktur-tari-remo-dan-tari-beskalan/
http://ridwanaz.com/umum/seni-budaya/tari-remo-seni-tari-jawa-timur-sejarah-alat-musik/
http://www.transtiket.com/news-detail.html?id=Tari_Remo
0 Response to "UTS PART 3 - PUGO SURYA ADHITAMA"
Posting Komentar