FOLKLORE LISAN LOMBOK (UTS II)


 NAMA:EDWINA YUSTITYA
NIM:4423107030

CERITA TEMELAK MELAK MANGAN
Pada zaman dahulu di Pulau Lombok, hiduplah seorang Ratu jin yang bernama Dewi Anjani. Ratu jin ini desebut-sebut bertahta dan mendiami puncak gunung Rinjani. Ratu jin ini dipercaya sebagai cucu dari Nabi Adam. Konon Dewi Anjani memelihara burung bernama Beberi. Burung ini berparuh perak dan kuku – kukunya dari baja yang keras. Saat itu Pulau Lombok belum dihuni oleh manusia dan datarannya ditumbuhi oleh hutan-hutan yang sangat lebat.

Pada suatu hari patihnya yang bernama patih Songan memperingatkan Dewi Anjani akan pesan kakeknya yaitu si Nabi Adam. Nabi Adam telah berpesan agar kelak Dewi Anjani mengisi pulau lombok dengan manusia. Kemudian Dewi Anjani mengajak patihnya untuk memeriksa seluruh daratan pulau itu. Karena hutannya yang terlalu rapat maka Dewi Anjani dan patihnya tak dapat berjalan dengan leluasa.
“Patih, karena tempat ini sangat penuh sesak dengan tumbuhan dan pohon maka tempat ini akan ku beri nama Pulau Sasak.”
Saat Dewi Anjani mengetahui bahwa pulau tersebut terlalu penuh dengan tumbuhan, maka dia memerintahkan Burung Beberi peliharaannya untuk meratakan sebagian dataran pulau tersebut. Bagian yang datar akan menjadi tempat bercocok tanam bagi manusia nanti. Setelah bertahun -tahun bekerja dengan tekun, ratalah bagian selatan pulau itu.

Setelah sebagian dataran tersebut rata, maka Dewi Anjani pun mengundang para jin dan membuat sebuah pengumuman.
“Wahai para jin, aku bermaksud untuk mengubah kalian semua menjadi manusia.”
Sebagian dari jin-jin tersebut setuju dan sebagian lagi pun menolak keputusan yang di buat oleh Dewi Anjani.
“Untuk apa tuanku merubah kami menjadi manusia. Manusia itu kerjanya nanti cuma membuat kerusakan saja!” jawab salah satu jin yang merasa tidak setuju.

Mendengar penolakan ini, Dewi Anjani merasa sangat marah, dan memerintahkan agar jin-jin yang menentangnya untuk ditangkap. Jin- jin yang ingkar itu berlari kian kemari menyelamatkan diri. Ada yang bersembunyi di batu besar, di pohon kayu, di lubang gua dan tempat lainnya. Patih jin yang ingkar itu bernama patih Gerigis, sedangkan ibunya bernama Dara Peri. Menurut kepercayaan suku sasak jin ingkar inilah yang menjadi jin jahat dan suka menyakiti manusia. Golongan jin jahat ini di sebut “Bikas”

Setelah keadaan aman kembali, lalu dirubahlah dua puluh pasang bangsa jin bangsawan untuk menjadi manusia. Seorang diantaranya di tunjuk sebagai penghulu, istri penghulu tersebut sudah hamil. Empat tahun empat bulan lamanya hamil itu, akhirnya lahirlah seorang anak lelaki ajaib. Bayi ini begitu lahir sudah pandai berlari, makan sendiri dan berbicara. Begitu lahir yang pertama diminta kepada ibunya adalah makanan, dan bayi ini makan sangat lahap sehingga tiga dulang nasi habis sekali lahap.

Orang tua bayi ini heran melihat anaknya seperti itu, dan anak itu pun diberi nama si Temelak melak Mangan. Sangat cepat pertumbuhan tubuhnya, semakin kuat pula ia makan. Karena ayahnya seorang pemimpin suku, sering ia minta ikut pergi kenduri. Setiap diajak kenduri ayahnya selalu mendapat malu karena anaknya sangat lahap. Akhirnya ayahnya menjadi kecewa dan marah.
“Carilah makananmu sendiri, aku sudah tidak sanggup memberi mu makan.” Ucap ayahnya marah.

Akhirnya Temelak Mangan meminta-minta kepada orang kampung dan pulang membawa lumbung padi pemberian seseorang. Luar biasa heran orang- orang kampungnya. Ayahnya semakin malu dan marah. Tetapi ibunya sangat sabar dan sangat kasihan kepada Temelak melak mangan.

Suatu hari Temelak Mangan diajak kehutan oleh ayahnya untuk menebang pohon. Anak ini diperintahkan untuk berdiri dibawah batang pohon yang telah hampir rebah agar tertindih.
“Nah matilah kau anak pembuat malu” gerutu ayahnya sambil segera pulang. Ketika ibu Temelak melak managan menanyakan hal anaknya, si suami berdusta.
“Mana aku tahu ia tersesat di hutan dan mungkin juga sudah ditelan ular besar!” jawabnya.

Dewi Anjani melihat kejadian itu dari anjungan istananya di puncak gunung rinjani. Ia memerintahkan burung beberi untuk memercikkan air Bayu Urip yaitu air yang bisa membuat orang mati hidup kembali. Demikianlah ajaib si Temelak melak Mangan hidup lagi segar bugar dan pohon kayu besar yang tadi meluluh lantakakan tubuh besarnya itu di pikulnya pulang.

Diam-diam ayah Temelak melak Mangan merasa takjub. Ia mencari akal lain. Besok paginya  diajaknya Temelak melak Mangan pergi mencari ikan di lubuk besar. Ketika Temelak melak Mangan sedang asyik mencari ikan, sang ayah mendorong sebuah batu besar. Batu besar itu menimpa tubuh kecil si Temelak melak mangan. Hancur lebur seperti perkedel. Sampai merah air lubuk itu oleh darah Si Temelak melak Mangan. Cepat ayahnya pulang. Kepada istrinya ia berdusta lagi ketika ditanya mengapa Temelak melak Mangan tak ikut pulang. Dewi Anjani pun melihat hal yang sama dan menghidupkannya lagi.

Suatu hari ibu Temelak Mangan memerintahkannya untuk pergi dari rumah agar tidak dicelakai lagi oleh ayahnya. Dan dibuatkanlah tujuh buah ketupat untuk bekal Temelak Mangan. Akhirnya Temelak Mangan pun pergi dari rumah dan menempuh perjalanan yang jauh selama berhari-hari.

Saat sampai di Gunung Rinjani di dengarnya suara orang merintih. Waktu di dekatinya suara – suara itu dilihatnya ada seorang pertapa terperangkap di dalam akar beringin yang amat kokoh. Terlalu lama ia bertapa sehingga akar beringin itu menjerat tubuhnya. Orang itu dilepaskannya dan ia pun menjadi sahabatnya. Sahabat barunya diberi nama si Tameng Muter. Tameng Muter bertapa lebih dari sepuluh tahun disitu karena ia sangat ingin menjadi raja Lombok yang berkuasa.

Kedua orang ini akhirnya meneruskan perjalanan, di tengah perjalanan ia melihat ada seorang pertapa menangis di lilit pohon rotan. Sudah lebih dua belas tahun ia bertapa disitu sampai tubuhnya di lilit rotan seperti itu. Teman barunya itu diberi nama si Sigar Penyalin artinya si Rotan Terbelah.

Setelah lama berjalan akhirnya Temelak Mangan menemukan sebuah goa, setelah masuk kedalamnnya ternyata terdapat tiga putri cantik yang merupakan tawanan dari raksasa. Seorang puteri dari Madura seorang dari Mataram Jawa Tengah dan seorang lagi dari Majapahit. Ternyata putri dari Majapahit ini adalah putri yang paling cantik diantara ketiga putri tersebut dan Temelak Mangan sangat menyukainya. Akhirnya agar putri cantik ini tidak dilirik oleh kedua kawannya, dia melumuri tubuh Putri Majapahit tersebut dengan arang hitam.

Sesaat setelah melaburi tubuh putri yang paling cantik dengan arang, kedua teman si temelak melak mangan masuk berhamburan ke dalam goa, dan ketiga sahabat itu sepakat unutk menikahi ketiga putri tersebut. Benar saja Putri Majapahit ini pun tidak dilirik oleh kedua teman Temelak Mangan.

Setelah terjadi kesepakatan akhirnya Temelak Mangan memandikan Putri dengan air, dan akhirnya terlihatlah kecantikannya. Kedua teman Temelak Menang hanya bisa diam dan menerima  karena ini sudah merupakan kesepakatan bersama. Kemudian Temelak melak mangan kawin dengan puteri dari Majapahit. Tameng Muter kawin dengan puteri dari Mataram. Sigar Penyalin kawin dengan puteri Madura.

Pada suatu hari adalah seorang nakhoda datang berdagang ke Lombok. Ketiga sahabat itu menerima kedatangan sang Nakhoda. Melihat ketiga puteri cantik, sang Nakhoda meminta untuk menukarnya dengan barang dagangan. Temelak melak mangan sangat marah lalu menangkap sang nakhoda, kapal beserta anak buah dan barang – barangnya diambil. Ketiga sahabat itu membagi anak buah kapal dan barangnya. Sang nakhoda menjadi abdi kepada Temelak melak mangan.

Kelak ketiga sahabat ini mendirikan kerajaan bari di Lombok. Temelak melak mangan menjadi Raja Selaparang. Tameng Muter menjadi Raja Pejanggik. Sigar Penjalin menjadi Raja Sembalun. Demikianlah asal muasal tiga kerajaan di pulau Lombok sebagaimana yang diceritakan nenek moyang suku sasak turun temurun ke anak cucu hingga sekarang.


MITOS, PANTANGAN SERTA KEPERCAYAAN SUKU SASAK
•Lewat di Penjemuran
Masyarakat Suku Sasak selalu menyediakan sebuah tempat atau ruangan yang digunakan sebagai tempat untuk menjemur dan tidak digunakan sebagai tempat lalu lalang orang. Hal ini karena penjemuran adalah tempat untuk menjemur segala macam dan bentuk dari pakaian yang dipakai sehari-hari dari pakaian yang tampak hingga pakaian yang pribadi. Fungsinya yang terlalu umum menyebabkan orang Sasak berpantang lewat di penjemuran karena dipercaya dapat menghilangkan ilmu kedigdayaan yang dimiliki.

•Transaksi Malam Hari
Masyarakat Suku Sasak pantang untuk melakukan transaksi dimalam hari. Sampai saat ini belum diketahui apa alasan dari dilarangnya kegiatan ini. Saat ini mitos transaksi malam hari sudah jarang dianut oleh masyarakat perkotaan dan lebih banyak berkembang di pedesaan.

•Saat Sandikale
Sandikale adalah waktu disaat pergantian hari menjelang malam saat matahari mulai tenggelam. Pada saat ini langit akan berwarna kemerahan.  Segala bentuk permainan kesenangan dilarang terus berlanjut saat sendikale. Alasan yang dikemukakan untuk mendukung mitos ini, bermain pada saat itu dapat mendatangkan penyakit, padahal secara alami pada saat itu memang cuaca akan gelap, waktu untuk sholat magrib akan tiba yang dilanjutkan dengan waktu untuk makan malam.

•Danau Kelimutu
Danau kelimutu
Danau Kelimutu sering juga disebut sebagai Danau tiga warna karena memang warna dari danau ini terdiri dari yiga warna yang selalu berubah seiring dengan waktu. Saat ini kecenderungan warnanya adalah hitam, hijau kebiruan, dan biru kehitaman. Ketiga danau ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para arwah.  Danau hitam (Tiwu ata Polo) dihuni oleh arwah para pendosa, danau hijau (Tuwi Nuwa Muri Koo Fai)  untuk arwah anak-anak dan muda-mudi, dan danau merah (Tiwu Ata Mbupu) untuk arwah orang tua.


•Danau Segara Anak
Danau Segara Anak terletak di Gunung Rinjani. Dinamakan Segara Anak karena danau ini jika dilihat dari ketinggian sangat luas dengan warna air yang biru sehingga sering diibaratkan sebagai anak laut. Masyarakat sekitar meyakini ditempat ini bermukim banyak makhluk halus dan juga jin yang memiliki kekuatan gaib. Mitos yang berkembang di tempat ini adalah, jika seseorang melihat Danau Segara ini luas maka umur dari orang yang melihat tersebut masih panjang, sebaliknya jika seseorang melihat Danau Segara Anak dan danau tersebut tampak kecil berarti umtur dari orang tersebut pendek atau tidak lama lagi.

•Bunga Sandar Nyawa/Bunga Abadi
Masyarakat Lombok mempercayai bahwa bunga abadi ini tidak boleh dipetik karena berasal dari suatu tempat di kerajaan jin dan makhluk gaib. Bunga ini tidak pernah layu dan usianya disamakan dengan usia jin dan makhluk gaib yang sangat panjang. Konon pada zaman dahulu barang siapa yang ingin mengambil bunga ini harus siap untuk mempertaruhkan nyawanya, itulah sebab kenapa bunga ini dinamakan sebagai Bunga Sandar Nyawa.

•Taman Narmada
Taman Narmada
Taman Narmada ini dipercaya oleh masyarakat Lombok mrmiliki mata air yang dapat membuat awet muda. Tempat ini memiliki sebuah tempat yang bernama Balai Petirtaan yang merupakan pertemuan dari tiga sumber air  yakni Suranadi, Lingsar dan Narmada. Mata airnya yang berasal dari Gunung Rinjani sekaligus sebagai tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya berkhasiat dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda. Untuk mendapatkan air yang dianggap suci ini, pengunjung harus mengikuti ritual yang dipimpin oleh seorang kuncen. Setelah seluruh rangkaian ritual dilakukan barulah pengunjung dapat mengambil air awet muda untuk diminum ataupun sekedar dibasuh ke wajah. Bagi para wanita yang sedang datang bulan dilarang untuk memasuki kawasa Balai Petirtaan.

•Pura Suranadi
Pura Suranadi
Pura Suranadi berlokasi tidak jauh dari Taman Narmada. Di dala komplek pura ini terdapat lima mata air yang sangat jernih. Di dalam mata air tersebut terdapat ikan yang dititipkan oleh masyarakat setempat. Air kola mini dapat langsung diminum tetapi ikan yang berada didalamnya tidak boleh ditangkap, karena mitos yang berkembang orang yang menangkap ikan akan terkena musibah berupa penyakit.

•Ziarah Sebelum Berwisata
Masyarakat suku Sasak akan menjadikan makam keramat sebagai tujuan pertama dalam perjalanan wisata sebelum mengunjungi tempat lainnya. Hal ini diyakini dapat menolak bala sehingga mereka akan terhindar dari musibah selama perjalanan. Makam-makam yang sering dikunjungai antara lain Makam Nyatuk, Makam Loang Baloq, Makam Ketak, Makam Selaparang, Makam Tuan Guru Lopan, dan lainnya.

•Air Terjun Otak Kokok
Air terjun Otak Kokok
Air terjun ini dipercayai oleh masyarakat memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Konon, jika seseorang yang memiliki penyakit mandi di air terjun ini, maka air bekas mandi orang tersebut akan berubah putih seperti air bekas cucian beras. Hal ini dikatakan sebagai symbol lunturnya penyakit-penyakit yang ada ditubuh orang yang mandi di air terjun ini.


•Peretus
Peretus atau Mengobati suatu penyakit dengan mantra yang dikombinasikan dengan menarik rambut pilihan dari seorang tabib yang bisa melakukan Peretus ini. Hal ini merupakan implementasi dari keyakinan bahwa suatu penyakit yang menjangkiti manusia ada sangkut pautnya dari campur tangan makhluk halus. Ketika tabib membacakan mantra lalu diikuti dengan menarik beberapa helai rambutnya dari ujung, maka akan terdengarlah suara meledak seperti "Plok" yang merupakan indikator bahwa si pasien positif terkena penyakit dari makhluk halus atau yang dalam bahasa Sasak disebut ketemuq. Untuk menghilangkan campur tangan makhluk halus tersebut, maka dilakukanlah dengan memanfaatkan mantra Peretus tersebut.


PERIBAHASA/SESENGGAK SUKU SASAK
SESENGGAK
ARTINYA
Aiq nyereng, Tanjung tilah, Empaq bau
Orang bersifatt adil
Alus-alus tain jaran
Sifat seseorang yang terlihat baik hanya diluar saja tetapi sebenarnya peraingainya sangat buruk
Bantel tolang nde araq isi
Mempertahankan sesuatu yang tidak berguna yang tidak memberikan keuntungan sedikitpun
Bau besi bau asaq
Hidup saling menolong itu dibutuhkan untuk meraih harapan
Begantung leq bulu seurat
Seseorang yang menggantungkan hidupnya pada orang yang tidak diharapkan pertolongannya
Araq pendet araq api
Ada maksud yang tersembunyi /segala sesuatu pasti ada sebabnya
Buaq ate kembang mate
Tumpuhan kasih sayang
Betongkem jarang-jarang
Pura-pura tidak tau
Dua-dua mangan parut
Mendapat penghasilan dari beberapa tempat
Jaoq gumi kanca langit
Tidak sesuai antara harapan dan kenyataan
Kedung angen wah sede
Keadaan yang sulit diperbaiki lagi karena sudah salah sejak permulaan
Sakit maik bareng idap
Sama-sama bertanggung jawab dalam susah maupun senang
Anak iwoq batu batang
Tidak punya sanak saudara
Araq kalen ujan araq kalen panas
Susah senang datang silih berganti
Bani untal kandik lantong dende
Orang yang mau mengakui kesalahannya
Berat mesang bareng idap
Berat atau ringan dijinjing bersama
Bukaq lokeng senggitan isi
Melakukan sesuatu dengan terbuka
Cengik maraq komak seong sepuq
Orang yang tidak pernah mau susah
Dating maraq aiq belabor, nyedi maraq aiq nitik
Penyakit yang datang secara tiba-tiba namun sembuhnya lama sekali
Ndearaq Guntur,selung-selung dating ujan
Suatu peristiwa yang datang secara tiba-tiba
Gumi galuh tepinaq sompek
Kesulitan timbul karena perbuatan sendiri
Lalang gunung masih saling tanggaq
Orang yang slalu ingat walau berjauhan
Leto late maraq bengan
Tak pernah ada penyelesaian
Maraq bobok surak diriq
Selalu membicarakan aib keluarganya sendiri
Maraq saling rebut kereng robek
Memperselisihkan sesuatu yang tidak bermanfaat
Momot meco maraq gansing meliset
Tidak punya inisiatif, hanya menunggu perintah saja
Maraq kelampan gansing meripit
Tidak pernah betah bekerja
Kepeng satus jari satak
Perbuatan curang/suka melebih-lebihkan
Joman tutung jari penyampat
Asal bekerja/jadi saja
Maraq kelampan jaran megat
Tidak jelas tujuan pasti
Peteng dendeng diwu-dawi
Tidak punya pengertian/toleransi
Siq dua jari telu
Suka melebih-lebihkan sesuatu
Sintung jari peneguq ate
Untuk menjadi pegangan
Sipat pat,lamun endeq tepatok endekna tame
Orang yang mau bekerja bila mau diperintah
Timbaq aiq sumur siq timbaq bedah
Melakukan pekerjaan yang sia-sia
Ujat besebok dalem kerongkong
Musih yang sulit kelihatan
Wawar rapet baruq ngendukang
Karena seddikit kesalahan akhirnya tak berhasil
Idah, maraq batu maen ciwe
Pekerjaan yang tak kunjung selesai


SUMBER
Djaloe.2012,Kelimutu Danau Para Arwah.http://readunique.blogspot,com(diakses 9 Juni 2012)
Kholis.2012,Sastra Lisan Suku Sasak.http://kholisrahili78.blogspot.com(diakses8 Juni 2012)
Panorama NTB.2011,Mitos-Mitos Dalam keseharian SukuSasak.http://pesonalomboksumbawa.blogspot.com(diakses 8 Juni 2012)
Dedi,Irawan.2009,10 Mitos Dan Legenda Pulau Lombok.http://dedyalone.blogspot.com(diakses 9 Juni 2012)


0 Response to "FOLKLORE LISAN LOMBOK (UTS II)"

Posting Komentar